Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Ambon Manisee Punya Cerita

Gambar
            Subuh di Bandara  Bandara Hasanuddin begitu ramai malam ini, terlihat jelas petugas maupun calon penumpang berlalu lalang, jenis penumpangnya pun beragam mulai dari yang simple hingga yang membawa barang bawaannya layaknya pindah rumah. Memang wajar mendapati bandara ini sangat ramai, kenapa tidak? Inikan Awal Bulan Ramadhan Waktu yang cocok untuk orang yang akan kembali ke tempat yang selama ini dia rindukan. Kampung Halaman. Sungguh berbeda denganku yang justru mengunjungi kampung orang.             Perutku berbunyi, semua umat di dunia ini tau jika terjadi hal sedemikian, itu artinya kaki ini harus segera melangkah mencari makanan. Tak perlu jauh jauh berjalan aku sudah menemukan Junk food disini. Tak berselang lama datang sosok pria yang berjalan ke arahku, Ah sial dia terlalu tampan bagiku. “Permisi,bisa duduk disini? Soalnya tempat lain sudah full semua nona” , Setelah sampai di mejaku Pria itu tanpa basa basi membicarakan madsudnya, “Oh iya iya, silahkan kak

Tengahnya Indonesia dimana sih?

Gambar
Yang dibelakang itu adalah titik tengah Indonesia Kalo di Ujung barat ada pulau Sabang dan Timur ada Marauke, terus ditenganya mereka apa? Nah, Pasti diantara kalian ada yang penasaran tentang titik tengah Indonesia. Nah pada blog gue kali ini gue bakalan ceritain soal hal itu. So nyimak baik-baik sampai abis yah guys.             Titik tengah Indonesia itu terletak di Desa Umpungeng, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Sekitaran 100km dari kota Makassar. Menuju desa Umpungeng sendiri diperlukan stamina yang kuat dan fit, karena kita bakalan rasain yang namanya mendaki. Lokasi Desa Umpungeng ini sendiri terletak di daerah pegunungan dan terpencil. Akses jalan menuju desa ini lumayan berat, kondisi jalanan yang menanjak dan rusak adalah tantangan terberat. Waktu itu motor temen gue nggak bisa nanjak, jadilah kita jalan kaki hingga pertengahan. 1jam mendaki dengan medan dengan kemiringan yang cukup melelahkan kita tempu. Ada beberapa jalanan yang masih bisa di akses dengan

Tanjung Bira Penutup Masa SMP

Gambar
Tanjung Bira Tepat 1 Mei 2014 pada pagi hari kami semua sudah berkumpul di rumahnya Rahmi, gue yang paling semangat kalo ada liburan selalu datang paling duluan cuy yah secara gue salah satu panitia terlaksananya kegiatan ini. Well, setelah menunggu agak lama akhirnya semua personil udah siap, tinggal menelpon Ibu Gadis dan busnya aja yang harus dilakukan sekarang. Ibu Gadis adalah ibu kantin yang kami ikutkan karena diantara kami semua tak ada satupun yang tahu tentang memasak jadi membawa Ibu Gadis adalah pilihan yang sangat tepat.             Gengster Bus dan Ibu Gadis sudah datang, satu persatu para teman gue dan gue masuk ke bus dan ngambil tempat paling nyaman. Sialnya, semua teman gue punya pasangan duduk yang seru kecuali gue yang duduk bareng Ibu Gadis padahal pengen banget duduk bareng temen cowok gue yang namanya Fandi (Cieeeee), tapi nasi udah jadi bubur dan bisnya juga sudah jalan jadi yaaaaaaaah nikmati aja mameeen. Sebenarnya bukan duduk bareng ibu Gad

Gunung Pertamaku bernama Saraung

Gambar
         Awalnya penasaran, nah dari rasa penasaran itu gue mencoba untuk melakukannya. Mendaki. Sabtu pagi sekitar pukul 10 pagi kami sudah siap dengan tas masing masing yang sudah di packing. Gue, Mama, Kak Wandi dan temennya udah siap untuk melangkahkan kaki menuju MT.Saraung. Nggak usah gitu juga kali bacanya kalo gue bareng Mama gue nanjak, mama gue overprotective banget sama gue yah jadinya dia turut melindungi dalam pendakian pertama gue. Adapun kak Wandi dan temennya adalah anak Materpala Unhas, Kak Wandi ini dulunya siswanya mama gue waktu SMA. Oke udah penjelasannya saatnya menuju desa Terakhir. Bruuuuuuuuuuuum             Perjalanan dari Makassar sampai desa terakhir gunung saraung ini lumayan jauh, kita yang berangkat jam 10 tiba disana sekitaran jam 1 karena akses menuju desa terakhir ini juga lumayan extrim. Jalannya yang menanjak dan berbelok belok membuat sang pengendara harus berhati-hati apalagi ada jurang di kiri dan kanan. Dalam perjalanan gue juga hampir salah